Kegiatan harian, mingguan, dan tahunan kami bertujuan menyeimbangkan ilmu, ibadah, dan akhlak santri. Semua program mendukung terbentuknya santri yang unggul secara spiritual dan sosial.
Kegiatan Pekan
Forum musyawarah dan pembahasan masalah-masalah keagamaan, sosial, dan budaya yang berkembang di masyarakat, khususnya dalam lingkungan Nahdlatul Ulama (NU)
Kitab maulid yang berisi kisah kehidupan dan keagungan Nabi Muhammad SAW
Pembacaan kitab Maulid Simtudduror atau Diba’i yang berisi pujian dan kisah kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin untuk menumbuhkan kecintaan santri kepada Rasulullah serta menghidupkan suasana keimanan melalui lantunan shalawat yang penuh khidmat.
Kegiatan wirid dan doa bersama yang dibacakan pada malam tertentu, biasanya Kamis malam. Kegiatan ini ditujukan untuk mendoakan para pendiri pesantren, keluarga, dan kaum muslimin secara umum. Selain itu, kegiatan ini melatih kekhusyukan dan mempererat ikatan spiritual antar santri.
Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Arab, Indonesia, Inggris) yang dilaksanakan secara bergilir oleh santri. Tujuannya adalah melatih keberanian berbicara, kemampuan menyusun argumen, dan mengasah kemampuan komunikasi yang efektif di depan umum.
Forum pengajian dan pembinaan langsung dari pimpinan pesantren kepada para santri. Biasanya berisi tausiyah, nasihat, atau kajian kitab tertentu yang menjadi pedoman dalam kehidupan santri. Majelis ini juga menjadi momen penyampaian visi dan nilai-nilai pesantren secara langsung dari sumber utama.
Kegiatan Bulanan
Kegiatan kebersamaan santri dalam menyaksikan film atau video edukatif, motivasi, atau dokumenter Islami yang telah diseleksi. Kegiatan ini bertujuan memberikan hiburan yang mendidik, menambah wawasan, serta mempererat ukhuwah antar santri dalam suasana santai namun tetap bernilai positif.
Latihan pidato terbuka yang diikuti oleh seluruh santri dari berbagai jenjang. Diselenggarakan secara formal dan terjadwal, kegiatan ini menjadi ajang pengembangan kemampuan public speaking, kepemimpinan, dan penyampaian dakwah dalam forum besar.
Kegiatan jelajah alam atau jalan kaki bersama yang dilaksanakan di luar lingkungan pesantren. Selain untuk melatih fisik dan daya tahan tubuh, hiking juga mengajarkan kemandirian, kekompakan, serta kecintaan terhadap alam ciptaan Allah.
Kegiatan Tahunan
Acara puncak tahunan sebagai bentuk apresiasi terhadap proses pembelajaran santri selama satu tahun. Biasanya diisi dengan penampilan santri, pembagian penghargaan, pidato, dan doa bersama. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara wali santri, guru, dan pimpinan pesantren.
Pekan perkenalan bagi santri baru yang berisi pengenalan lingkungan pesantren, nilai-nilai dasar, tata tertib, serta pembentukan kedisiplinan. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap pesantren dan memudahkan adaptasi santri dengan lingkungan barunya.
Serangkaian kegiatan untuk memperingati hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Tahun Baru Hijriyah, dan lainnya. Biasanya diisi dengan pengajian, lomba keagamaan, dan pentas seni Islami, bertujuan menumbuhkan semangat keislaman dan meneladani sejarah perjuangan Islam.
Bagian dari pembinaan kedisiplinan dan kekompakan santri yang dilaksanakan secara rutin atau saat peringatan kemerdekaan.
Kegiatan pawai santri dengan berbagai kostum atau tema Islami dan nasionalis, sebagai ekspresi kreativitas, kekompakan, dan kecintaan terhadap budaya serta tanah air.
Kegiatan rekreasi yang juga mengandung nilai edukatif dan spiritual. Biasanya dilaksanakan di luar pesantren untuk memberikan penyegaran sekaligus pelajaran kehidupan bagi para santri melalui interaksi sosial dan alam.
Kegiatan perkemahan santri yang memadukan latihan kedisiplinan, kemandirian, kerjasama, dan kepemimpinan. Dilaksanakan di alam terbuka, mukhayyam juga menjadi sarana refleksi diri dan pembinaan mental serta spiritual santri.
Kegiatan Qurban Idul Adha dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha. Santri dilibatkan dalam proses penyembelihan, pemotongan, dan distribusi daging kepada masyarakat sekitar. Ini menjadi sarana pembelajaran nyata tentang nilai keikhlasan, kepedulian sosial, dan keteladanan Nabi Ibrahim AS.